Surah Al-'Imran Ayat 161

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗوَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. - [Al-'Imran : 161]

Tafsir Jalalayn

Jalal ad-Din al-Mahalli and Jalal ad-Din as-Suyuti
(Tidaklah mungkin) atau patut (bagi seorang Nabi itu akan berkhianat dalam urusan harta rampasan perang) maka janganlah kamu menyangka hal yang demikian itu! Menurut satu qiraat dibaca 'yughalla' yang berarti dinisbatkan kepada pengkhianatan. (Barang siapa yang berkhianat dalam urusan harta rampasan perang itu, maka ia akan datang pada hari kiamat membawa barang yang dikhianatkannya itu) dengan memikulnya di atas pundaknya (kemudian setiap diri akan diberi balasan) baik yang berkhianat maupun yang tidak berkhianat (atas apa yang dikerjakannya sedangkan mereka tidaklah dianiaya) sedikit pun juga.